Untungnya teknologi sekarang ini sudah demikian canggihnya, sehingga tsunami kiriman gempa di Jepang dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga kewaspadaan agar tidak terjadi korban jiwa jika tsunami tersebut sampai di wilayah Indonesia. Namun perlu kita sadari bahwa semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, sehingga apa yang tidak kita inginkan terjadi juga. Tsunami kiriman gempa di Jepang akhirnya memasuki wilayah Indonesia dan merusak beberapa bangunan rumah dan jembatan yang ada di kampung Tobati, yang berlokasi di tengah teluk Youtefa, Papua sekitar pukul 21.30 WIT. Belum ada laporan korban jiwa hingga tulisan ini disusun (do'akan semoga tidak ada korban jiwa).
Namun disinyalir bahwa ada sebuah rumah di Enggros yang terletak bersebelahan dengan Tobati tersapu tsunami. Walaupun tsunami sudah reda, tapi kewaspadaan masyarakat dengan segala dukungan pemerintah harus tetap terjaga untuk menjaga kemungkinan munculnya tsunami susulan (Semoga tidak ada lagi) di wilayah Indonesia Bagian Timur. Saat ini, masyarakat Tobati sedang berusaha memperbaiki kerusakan yang terjadi semampu mereka.
Namun menurut pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura, menyatakan bahwa Sarmi, Biak, Serui dan daerah sekitarnya. Dengan adanya pernyataan ini menjadikan himbauan agar masyarakat segera mengungsi ke tempat yang aman sampai ada pernyataan bahwa keadaan sudah normal dan aman kembali.
Melihat semua gejala alam yang terjadi terutama di Indonesia secara umum, selayaknya kita semua yang berada di wilayah Indonesia, khususnya kita yang berada di Wilayah Indonesia Timur, haruslah tetap waspada dengan segala gejala alam yang dapat membahayakan agar tidak terjadi jatuhnya korban, setidaknya menguranginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar