Selasa, 13 Oktober 2009

Mesin Waktu, Bukan Sekedar Khayalan

Kali ini Oombym akan bicara tentang MESIN WAKTU. Pengennya sih bisa diskusi bareng bang ooyi (hehehe...). Mesin Waktu memang impian para ilmuwan modern, bahkan sebenarnya sudah menjadi angan-angan yang usianya beratus-ratus tahun yang lalu. Apakah Mesin Waktu hanya menjadi sebuah angan-angan kosong belaka? Ataukah ada kemungkinan bahwa suatu ketika nanti, Mesin Waktu benar-benar diciptakan? Semua tentu ada jawabnya. Kuncinya cuma satu ! Giat mencari tahu, berani mengobservasi, dan jangan lupa berdo'a agar diberi petunjuk oleh ALLAH, Tuhan Yang Memiliki Segala Ilmu.

BERMULA DARI KHAYALAN
Dalam film kartun Doraemon, dia memiliki PINTU SEGALA TEMPAT yang dapat membawanya kemana saja yang diinginkannya. Tinggal meniatkan tempat yang akan dituju, buka pintunya. Jreeenggg !!!! Tampaklah tempat keinginan kita. Kira-kira begitulah sebuah khayalan yang digambarkan melalui tokoh Doraemon.
Dengan menggunakan Mesin Waktu yang tersimpan dalam laci meja belajar Nobita, mereka juga bisa melanglangbuana ke masa prasejarah ataupun ke masa mendatang yang penuh dengan imajinasi, walau kadang-kadang mereka bertabrakan dengan garis sinus yang menghalangi jarak tempuh, sehingga mengakibatkan mereka tersesat ke masa yang tidak jelas. Hehehehe...

ILMU LANGKAH SEKILAN SERIBU JARAK
Mungkin kita pernah mendengar akan cerita-cerita dari nenek moyang kita, bahwa jaman dulu, nenek moyang kita banyak punya kesaktian aneh-aneh. Ada yang bisa terbang lah, ada yang bisa menghilang lah, dan masih banyak lagi. Bahkan ada yang memiliki yang namanya Ilmu Langkah Sekilan Seribu Jarak ! Dengan ilmu itu orang hanya tinggal menetapkan niat, langkahkan kaki sejengkal, maka dalam sekejapan mata langsung tiba pada tempat yang dituju, sekalipun jaraknya ribuan kilometer jauhnya. Wallahu 'alam benar tidaknya.

AL QUR'AN MENJAWAB
Dari banyak bukti-bukti sejarah, maka yang paling kuat adalah bukti sejarah yang termaktub dalam Kitab Suci, dalam hal ini Al Qur'an. Tersurat kisah seorang Raja dan juga Nabi yang bernama SULAIMAN, berkehendak mengajak RATU BALQIS untuk kembali pada fitrahnya, tunduk patuh pada ALLAH YANG MAHA ESA, melepaskan kepercayaannya terhadap Dewa Matahari. Untuk membuktikan bahwa Nabi Sulaiman memiliki Tuhan Yang Sangat Kuat, maka dia meminta kepada bawahannya untuk memindahkan Singgasana Ratu Balqis ke istananya. Raja Jin yang bernama IFRIT akhirnya menyatakan bahwa dia sanggup memindahkan Singgasana Ratu Balqis sebelum Baginda Sulaiman bangun dari tempat duduknya. Tapi Nabi Sulaiman tidak puas. Akhirnya seorang yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi (modern), menyatakan bahwa dia sanggup memindahkannya hanya dalam sekejapan mata saja. Belum sempat Nabi Sulaiman mengiyakan, tatkala beliau membuka matanya, Singgasana Ratu Balqis telah ada di hadapannya.
Ternyata Jin bisa kalah dengan manusia yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi (modern). Kalah cepat !!! Dalam sepenggal cerita di atas, ada beberapa fenomena yang mestinya menjadikan kita lebih yakin bahwa yang namanya MESIN WAKTU bisa saja diciptakan oleh manusia.
Hal yang menjadi dasar adalah : Ulama (manusia yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi dan modern di jaman Nabi Sulaiman tentunya bukan orang dalam jalamannya Nabi Sulaiman. Kok bisa??? Ya ! Karena kalau memang orang itu adalah orang dari jaman Nabi Sulaiman, maka perkembangan ilmu TELEPORTASI tentu tidak menjadi hal yang mustahil di jaman sekarang. Karena sudah pasti perkembangan ilmu TELEPORTASI akan terus berkembang, bahkan akan sedemikian canggihnya. Kenyataannya, kita ternyata belum mampu menjangkau ilmu untuk menciptakan alat Teleportasi tersebut. Padahal jarak waktu terjadinya sudah berlangsung ribuan tahun yang lalu.
Lantas, dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tersebut adalah manusia modern yang dikirim melalui sebuah MESIN WAKTU ke jaman Nabi Sulaiman. Jelas atas ijin ALLAH untuk memberikan pertolongan kepada Nabi Sulaiman.

Hmmmm.... Benarkah ??? Wallahu 'Alam....

Jumat, 02 Oktober 2009

Alam Mencari Keseimbangan?

Indonesia sedang diuji, dicoba ataukah sedang dimurkai? Bencana demi bencana terus bertubi-tubi melanda. Porak poranda semua yang telah dibangun tangan-tangan manusia. Apakah kita tak mau peduli dengan apa yang sedang terjadi. Adakah yang telah kita lupakan dalam mengarungi hidup ini. Kali ini oombym mengajak kita semua untuk merenung kembali.

ALAM SEDANG MENCARI KESEIMBANGAN

Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan segala kesempurnaan dengan mewakili Sifat Tuhan, sifat malaikat, sifat syaithan, sifat hewan, sifat tumbuhan, dan segala sifat yang ada dalam bentuk keseimbangan.
Di jaman akhir ini, kita seharusnya lebih sadar bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari rencana Tuhan untuk menunjukkan Eksistensi-Nya, menyadarkan pada seluruh alam melalui manusia bahwa ada satu kekuatan yang Maha Dasyat, yaitu Kekuasaan Tuhan Sejati. Tiada daya dan upaya yang melebihi kekuatan-Nya.
Manusia seharusnya menjadi tonggak utama dari keseimbangan ini. Dengan diri manusia yang dikehendaki Tuhan sebagai Khalifah Pengantar Sifat-Nya, maka kita seharusnya dapat memanifestasikan segala asset yang ada dalam diri kita untuk menjaga keseimbangan yang sempurna. Tuhan masih memilih kita, Tuhan tidak akan melupakan kita.
Manusia dilebihkan dengan kelebihan yang tidak dimiliki makhluk lain. Apakah kita lupa? Ataukah kita menyepelekannya? Lantas apa yang akan kita perbuat?
Ada beberapa faktor yang menjadi tanggung jawab kita saat ini, yaitu :
1. Kembali kepada fitrah kemanusiaa, yaitu mengaplikasikan Sifat Tuhan Sejati dalam segala aspek.
2. Menyebarkan keselamatan hakiki bagi alam di sekitar kita.
3. Mencari letak keseimbangan diri.
4. Mengobservasi langkah-langkah yang tepat untuk dapat mentransformasikan bentuk keseimbangan.
5. Membentuk diri manusia sempurna seperti yang diinginkan Tuhan.
6. Dan cari sendiri lainnya.

MANUSIA YANG MENJADI PUSAT KESEIMBANGAN
Mari kita cermati bersama. Manusia adalah tujuan dari segala penciptaan Tuhan. Karena manusia, semua diciptakan. Apa saja yang telah diciptakan selain manusia adalah perangkat untuk mewujudkan Eksistensi Keberadaan-Nya. Maka keseimbangan itu telah diletakkan Tuhan pada diri manusia.
Sebenarnya bukan alam yang sedang mencari keseimbangan itu, tetapi diri manusialah yang seharusnya sadar bahwa dirinyalah yang harus mencari keseimbangan itu. Apa yang sedang diperlihatkan alam kepada kita adalah sebuah gambaran bahwa dalam diri manusia sedang bergejolak, tidak menentu arah tujuannya.
Bila manusia mau menginstropeksi dirinya dengan cermat, maka seharusnya seluruh manusia yang ada di planet Bumi ini mulai menggabungkan tangan dengan erat, bersatu padu, membentuk sebuah evolusi baru untuk mencoba menjadi manusia seutuhnya bersama-sama. Manusia tidak bisa hidup dalam keegoan dan kesendiriannya, tapi manusia butuh hidup bersama, saling mendukung dan menyayangi, mewujudkan keinginan Tuhan, menjadi pengantar untuk mewujudkan kebesaran-Nya.

Adakah kita menyadarinya...???