Sabtu, 12 Maret 2011

Penyimpanan Menggunakan Word 2007

Selama ini LPK AMAR COM ENDE selalu melatih penggunaan Word 2003/XP kepada peserta kursus. Tapi, sejak keluarnya Word 2007 ini, maka mau tak mau pihak LPK harus membuat sebuah modul baru tentang Word 2007. Terlepas dari itu, ternyata tampilan antara Word 2003/XP dengan Word 2007 sangat beda, walaupun teknik dan cara kerjanya sama saja.

Tampilan Word 2003/XP

Tampilan Word 2007

Kalau orang sudah terbiasa menggunakan Word 2003/XP, maka ketika berhadapan dengan Word 2007, akan mengalami kebingungan. Alhasil, penyelesaian tugas ketikan yang seharusnya tidak memakan waktu lama, menjadi terhambat. Untuk itu sebaiknya dalam komputer yang digunakan, kita masukkan 2 (dua) software, yaitu Word 2003/XP dengan Word 2007 sebagai officenya. Caranya adalah dengan menginstall lebih dahulu Word 2007, kemudian ditambah installan Word 2003/XP. Sehingga kedua jenis word ini dapat digunakan sesuai kemampuan user. Mau pilih mana terserah.

Secara umum memang Word 2007 memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh Word 2003/XP, itulah sebabnya Word 2007 sangat diminati sekarang ini selain karena versi terbaru dalam dunia office software. Kendalanya adalah kalau orang yang terbiasa menggunakan Word 2003/XP, maka akan kewalahan menggunakan Word 2007. Orang yang akhirnya terbiasa menggunakan Word 2007, akan bingung menggunakan Word 2003/XP (bolak-balik aja).

Kadangkala, orang yang menggunakan Word 2007 lupa menyimpan naskahnya dengan format 2003/XP. Akibatnya, ketika data itu dibuka di komputer yang hanya terpasang Word 2003/XP, naskah itu tidak terbaca. Nah, dalam kesempatan ini, LPK Amar Com Ende akan memberikan cara penyimpanan naskah agar dapat dibaca oleh Word 2003/XP.

1. Dalam pengetikan Word 2007, Klik Office Buton - Save As - Word 97 -2003.


2. Lakukan penyimpanan seperti biasa.

Dengan cara ini, maka hasil ketikan dengan Word 2007 dapat dibaca dalam Word 2003/XP.

Kelimutu KuSayang...

oombym memang bukan orang Ende asli, tapi darah kelahiranku tertumpah di tanah perpaduan budaya ini. Kekagumanku pada Ende bukan karena oombym terlahir di Ende, tapi memang karena kekhasan alamnya yang penuh dengan keunikan dan menjadi aset pariwisata yang menjanjikan. Hanya sayang, pihak Pemerintah Kabupaten Ende selaku pihak yang seharusnya mengelolah segala aset pariwisata tersebut tidak dapat melaksanakan dengan baik. Jadi terbengkelailah semua. Sayang... sungguh sayang...Menyimak sebuah tulisan bang ooyi tentang Vote For Komodo to Sevent Wonder, oombym menyadari bahwa itu adalah aset yang sangat berharga dan sangat langka di dunia ini, karena komodo, yang dikenal dengan gelar biawak purbakala itu memang hanya ada di Indonesia Bagian Timur, khususnya di Pulau Komodo, yang bersebelahan dengan Pulau Flores, dan menjadi bagian dari Kabupaten Manggarai Barat. Hanya sayang penanganan belum mencapai garis maksimal. Padahal semua pihak, termasuk kita yang netter ini, tak mau ketinggalan ambil bagian. Masing-masing berupaya untuk menaikkan ratting dengan harapan agar Pulau Komodo dengan segala asetnya dapat dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia yang masih ada.

Cuma yang oombym merasa aneh adalah kenapa jargon 7 Keajaiban Dunia masih tetap dipertahankan. Padahal kan kejaiban dunia yang tampak ini masih banyak yang belum tergali dari sekian banyak keajaiban yang sudah ditemukan. Maksud oombym adalah apakah kita tidak lebih baik merenovasi kata tersebut sehingga menampakkan segala keajaiban dunia ini sebagai lambang ke-Maha Ajaibnya Tuhan... misalnya saja : "Menyingkap Tabir Keajaiban Dunia" (gak tahu masuk apa tidak...) tapi gitulah.

Artinya, jangan hanya dipakai TUJUHlah... karena keajaiban lama yang ditiadakan dalam 7 Kejaiban Dunia masih belum tertandingi... masih dianggap ajaib!!! Dan susah dicari tandingannya... seperti Air Terjun Niagara, misalnya.

Terus terang aja, oombym gak bisa terima kalau kejaiban Danau Kelimutu (Kelimutu Lake) dihilangkan dan mau diganti dengan kejaiban lainnya. Keajaiban Danau Kelimutu tidak akan pernah usang, disanalah pusat segala frekuensi alam dunia (menurut pengamatan oombym) dan masih banyak keunikan dan kea jaiban yang tersimpan dalam potensi Danau Kelimutu. Belum semuanya dapat diteliti dan diterangkan secara ilmiah.


Dengan semua yang terjadi ini, oombym berharap sem oga Pulau Komodo dapat dikategorikan sebagai salah satu keajaiban dunia, tanpa menghilangkan Danau Kelimutu sebagai salah satu keajaiban dunia yang telah dikenal. Jika hal ini terjadi, maka salah satu aset budaya dan alam yang ada di Kabupaten Ende akan tetap lestari dan diperhatikan oleh Pemerintah sebagai sebuah modal dasar mendapatkan devisa pendapatan daerah.

(Untuk Danau Kelimutu Tersayang.....)

WASPADA TSUNAMI

Kerusakan alam demikian parahnya terjadi akhir-akhir ini, mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, sampai dengan tsunami. Indonesia sudah beberapa kali terjadi gempa tektonik di dasar laut yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Sudah sepantasnya kita harus mewaspadai segala kemungkinan akibat bencana alam ini. Bukan untuk ditakuti, tapi untuk mengurangi jatuhnya korban yang diakibatkan. Sedapat mungkin tidak adanya korban nyawa.

Untungnya teknologi sekarang ini sudah demikian canggihnya, sehingga tsunami kiriman gempa di Jepang dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga kewaspadaan agar tidak terjadi korban jiwa jika tsunami tersebut sampai di wilayah Indonesia. Namun perlu kita sadari bahwa semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, sehingga apa yang tidak kita inginkan terjadi juga. Tsunami kiriman gempa di Jepang akhirnya memasuki wilayah Indonesia dan merusak beberapa bangunan rumah dan jembatan yang ada di kampung Tobati, yang berlokasi di tengah teluk Youtefa, Papua sekitar pukul 21.30 WIT. Belum ada laporan korban jiwa hingga tulisan ini disusun (do'akan semoga tidak ada korban jiwa).

Namun disinyalir bahwa ada sebuah rumah di Enggros yang terletak bersebelahan dengan Tobati tersapu tsunami. Walaupun tsunami sudah reda, tapi kewaspadaan masyarakat dengan segala dukungan pemerintah harus tetap terjaga untuk menjaga kemungkinan munculnya tsunami susulan (Semoga tidak ada lagi) di wilayah Indonesia Bagian Timur. Saat ini, masyarakat Tobati sedang berusaha memperbaiki kerusakan yang terjadi semampu mereka.

Namun menurut pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura, menyatakan bahwa Sarmi, Biak, Serui dan daerah sekitarnya. Dengan adanya pernyataan ini menjadikan himbauan agar masyarakat segera mengungsi ke tempat yang aman sampai ada pernyataan bahwa keadaan sudah normal dan aman kembali.

Melihat semua gejala alam yang terjadi terutama di Indonesia secara umum, selayaknya kita semua yang berada di wilayah Indonesia, khususnya kita yang berada di Wilayah Indonesia Timur, haruslah tetap waspada dengan segala gejala alam yang dapat membahayakan agar tidak terjadi jatuhnya korban, setidaknya menguranginya.